Lama tak posting, karena disibukkan oleh urusan penyelesaian studi, dll.
Alhamdulillah, kini saya sudah berhasil lulus dari Magister Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran. Laporan ini bukan untuk berbangga diri, hanya sekedar mencatat bahwa setelah sekian lama berusaha konsisten menulis secara kritis tentang berbagai fenomena politik internasional, alhamdulillah, kini ada ‘buahnya’ secara akademis.
Awalnya, saya menulis analisis-analisis yang dimuat di blog ini secara independen saja, lebih mengandalkan intuisi dan kerajinan membaca. Setelah menuntut ilmu di jurusan yang memang bersesuaian dengan minat saya, eh, ternyata apa yang saya tulis selama ini bersesuaian dengan landasan-landasan teori yang diakui oleh akademisi. Tentu, ada banyak perspektif dalam menganalisis politik internasional, tapi perspektif yang saya gunakan selama ini ternyata bersesuaian dengan salah satu perspektif yang memang ada landasan teoritisnya.
Tentu saja, kesesuaian ini bukanlah segalanya. Toh kata Antonio Gramsci, ‘semua orang itu teoritisi’. Tapi menemukan bahwa analisis saya tidak ngawur dan ada banyak pakar di luar sana yang berada di satu mainstream yang sama, seakan memberikan sebuah pengakuan intelektual kepada saya.
Ada banyak cita-cita yang ingin saya raih setelah mendapatkan ‘pengakuan intelektual’ ini, terutama terkait dengan penulisan buku-buku teks. Penstudi HI kebanyakan membaca buku-buku teks karya penulis Barat. Saya ingin menulis buku teks dengan berlandaskan teori yang sudah berkembang di luar sana, tetapi tetap dengan menjadikan nilai-nilai Islam sebagai parameter. Semoga Allah memberi saya kekuatan dan kemampuan untuk itu…
Oiya, soal kuis. Hanya satu orang yang mengirimkan jawabannya, yaitu Savitri, pemilik blog anisavitri.wordpress.com. Jadi hanya dia yang saya kirimi hadiah buku. Buku-buku lainnya yang sudah saya niatkan untuk disumbangkan akhirnya saya kirim by post ke beberapa perpustakaan.
Terakhir, sekedar renungan… Ada satu ‘konsep’ yang saya dapatkan selama kuliah: perubahan melawan kezaliman di dunia ini bisa terjadi melalui upaya penyadaran (istilahnya ’emansipasi’). Setiap orang, semampunya, bisa berkontribusi dalam penyadaran ini. Untuk itu, kita perlu bersikap kritis. Menurut Robert Cox, kritis berarti ‘memisahkan diri dari tatanan dunia yang sedang berlangsung, dan bertanya bagaimana tatanan itu bisa terjadi’.
Temukan hakikat dunia ini, kenalilah siapa monster di sekitar kita yang setiap saat menghisap darah manusia-manusia di muka bumi (salah satu contoh konkritnya: perusahaan-perusahaan transnasional yang dengan cara-cara licik mengeruk kekayaan negara-negara dunia ketiga). Banyak orang yang tidak menyadari ini, sehingga mereka larut dalam ‘permainan’ yang mengekalkan keberadaan monster-monster itu. Di sinilah pentingnya kesadaran, penyadaran.
Di sinilah pentingnya terus bicara, terus menulis, terus menyebarluaskan penyadaran. Tidak harus menjadi orang ‘penting’ untuk bisa berkontribusi. Seorang ibu yang sedang memberikan penyadaran kepada anaknya, atau tetangganya, agar tidak ikut-ikutan gaya hidup konsumerisme, sejatinya sedang bergerak dalam proyek ’emansipasi’ ini [jangan disamakan dg ’emansipasi Kartini’ ya, ini istilah yang berbeda 🙂 ].
SELAMAT-SELAMAT ATAS SELESAINYA PROGRAM MASTER, MBAK DINA, SEMOGA ANALISIS LEBIH TAJAM…SAYA TUNGGU TULISAN-TULISAN BERIKUTNYA.
terimakasih pak Supardi.. insya Allah, mdh2an saya bis terus nulis..
Barakallahulaki.. Saya ikut senang uni sudah lulus Magister. Semoga ilmunya bisa bermanfaat untuk umat, dan saya bisa mencontoh semangat konsisten uni dina.
mba Deasy..makasih banyak… amiin, semoga kita berdua bisa sama2 melakukan2 hal2 yg bermanfaat bagi umat..
hiks hiks hiks saya ketinggalan hadiahnya… padahal saya sudah buat tulisan utk kuis itu tp lupa mengirimnya setelah saya biarkan sejenak utk nambah data. wuaduh moga ada lagi n saya dapaet buku dr ibu dina.
btw, selamat atas selesainya studi S2 ibu Dina.
makasih mba nurul..:)
selamat atas kelulusan studi S2-nya, mba. tetap berkarya dan berkontribusi kepada masyarakat luas. semangad…!!!
makasih atas supportnya, bung Yudha:)
Selamat atas kelulusannya…
Tetaplah berkarya untuk tetap terus ikut mengubah peradaban dunia ke arah yang lebih Allah cintai….:)
trmkasih kembali bu Maya..amiin..makasih dukungannya ..:)
Jauh Banget telatnya tapi kata Ibu juga better Late than Never, Selamat yach Bu atas kelulusannya, and Meud Merayakan Lebaran tepatnya bsoek ^_^