Kajian Timur Tengah

Beranda » Amerika » Prahara Aleppo (3)

Prahara Aleppo (3)

New Release 2013

Prahara Suriah

New Release (2013)

"journey to iran"
"doktor cilik"
"princess nadeera"
"doktor cilik"
ahmadinejad

brookingsThe NGOs

Berbagai NGO (Non-Government Organization) atau LSM, bersama lembaga-lembaga “think tank” (pusat studi) memiliki rekam jejak dalam upaya penggulingan rezim di berbagai penjuru dunia. Di Mesir, misalnya, aksi-aksi demo penggulingan Mobarak dimotori oleh aktivis NGO yang dilatih oleh AS (melalui Freedom House dan National Endowment for Democracy/NED) agar mahir menggalang massal. FH dan NED (dan LSM bernama CANVAS) juga bermain di Suriah. Bedanya, bila di Mesir aksi demo bisa tereskalasi (jumlah pendemo sangat masif) sehingga Mobarak terguling dengan mudah, di Suriah modus ini gagal total. Yang muncul malah demo tandingan yang jauh lebih masif, menunjukkan dukungan kepada Assad.[1] Kejadian sama juga terlihat di Libya, aksi demo tidak pernah tereskalasi, bahkan yang terjadi demo luar biasa besar di Tripoli mendukung Qaddafi. [2]

Nah karena aksi demo “damai” tidak berhasil di Libya dan Suriah, masuklah para jihadis untuk melakukan tugas mereka. Kali ini tentu saja mereka tidak membawa isu demokrasi, melainkan khilafah (dan khusus di Suriah, mereka membawa isu Sunni-Syiah, yang terbukti sangat efektif dalam menggalang pasukan dan dana dari seluruh dunia). Terbukti, ketika khilafah terbentuk di Libya, tetap saja kapitalis Barat yang menguasai ekonomi; sang khalifah sibuk bertempur melawan rakyatnya, serta melebarkan sayap pertempuran ke Suriah.

Jadi, dalam menganalisis soal Suriah, penting untuk menoleh tajam ke arah NGOs dan think-tank yang berkeliaran di sana (atau bersuara berisik dari luar negeri). Di awal konflik, Amnesty International dan Federation of Human Rights (FHR) menggalang aksi demo massa di jalanan Paris dengan membawa bendera Suriah era mandat Prancis (hijau-putih-hitam). FHR didanai oleh NED. Mantan Sekjen PBB, Kofi Annan, yang awalnya ditugasi menjadi mediator perdamaian di Syria, ternyata adalah trustee (penasehat) di International Crisis Group (ICG), bersama tokoh-tokoh Zionis, seperti George Soros, Zbigniew Brzezinski, dan Shimon Peres. Brooking Institution juga berperan, antara lain menerbitkan desain perubahan rezim di Libya, Suriah, dan Iran. Baik NED, ICG, Brooking, dll, didanai oleh Big Oil (Conoco-Philips, Chevron, ExxonMobil), Coca Cola, Bank of America, Microsoft, Standard Chartered, Citigroup, Hilton, McDonald, GoldmanSach, dll. (Note: Goldman Sachs dan Rockefeller juga berada di belakang MSF, baca Aleppo-1).[3]

Ada dua LSM yang sering sekali dikutip media Barat (dan media jihad), Syrian Observatory of Human Rights dan Syrian Network of Human Rights yang berkantor di Inggris. Keduanya seolah paling tahu atas setiap serangan, jumlah korban, nama-nama, dan berbagai hal soal Suriah (dan datanya jelas beda dengan data yang dimiliki media-media alternatif). Donaturnya, Uni Eropa dan Soros. Silahkan browsing, rekam jejak Soros dan upaya penggulingan rezim di berbagai negara, terutama Eropa Timur (juga penggulingan Soeharto). Soros juga ada di balik CANVAS. Aliran dana untuk the White Helmets juga terlink dengan Soros (baca Aleppo-2).

Semua data yang saya tulis di bagian 1,2,3 hanya sebagian kecil saja dari sangat banyak bukti link antara upaya penggulingan rezim dengan kekuatan kapitalis global yang sebagian besarnya orang Zionis. Merekalah yang kini sedang berupaya keras menggulingkan Rezim Suriah, dengan memanfaatkan muslim naif yang mau diiming-imingi janji bidadari surga (pahala jihad), serta sebagian muslim lainnya yang dengan sukarela menyebarkan berita bohong tentang jihad palsu ini sambil merogoh koceknya untuk menyumbang. [4]

——

[1] https://dinasulaeman.wordpress.com/2013/03/29/tangan-terkepal-di-syria/

[2] Ini rekaman demo pro-Qaddafi (mulai 2:03, perhatikan menit suara Qaddafi yang terbata-bata dan tercekat karena terharu melihat dukungan rakyatnya).


-Ini video kompilasi data-data soal Suriah (perhatikan pidato emosional Syekh Hassoun, mufti Suriah (Sunni) saat pemakaman anaknya yang dibunuh jihadis/teroris)

[3] Sulaeman, Dina. 2013. Prahara Suriah. Jakarta: IIMaN

[4]Alasan kapitalis global ingin menggulingkan Assad: faktor Israel (Assad selama ini penyuplai logistik untuk pejuang Palestina) dan migas.

Penggalangan dana juga dilakukan di negara-negara Barat, antara lain oleh The White Helmets (yang terlink dengan jihadis, baca Aleppo-2).

 

Iklan

Arsip 2007 ~ Sekarang

%d blogger menyukai ini: