Kajian Timur Tengah

Beranda » Indonesia » Perjalanan ke Tehran (2)

Perjalanan ke Tehran (2)

New Release 2013

Prahara Suriah

New Release (2013)

"journey to iran"
"doktor cilik"
"princess nadeera"
"doktor cilik"
ahmadinejad
https://web.facebook.com/DinaY.Sulaeman/videos/873821443867138

Suhu Tehran 1 derajat Celcius saat saya tiba. Saya cuma membawa jaket tipis karena keberangkatan saya yang mendadak. Saya pulang dari Aceh, tidak balik ke Bandung, tapi stay di Jakarta karena waktu yang mepet. Baju-baju di-laundry ekspres untuk dibawa ke Tehran.

Jaket musim dingin sudah dikirim dari Bandung dengan Si Cepat Best (yang menjanjikan 24 jam sampai), ke hotel saya, tapi ternyata sampai detik-detik saya harus berangkat ke bandara jaket itu tidak sampai juga (benar-benar mengecewakan layanan kurir satu ini, sudah bolak-balik nelpon ke CS, mereka cuma bermanis mulut, tapi tidak ada tindakan apapun.)

Walhasil saya berangkat dengan jaket pinjaman yang tipis (lalu di Tehran pinjam jaketnya teman). Untungnya, karena status tamu VIP, saya tidak pakai jalur umum saat turun pesawat, langsung dijemput mobil khusus kementerian luar negeri, jadi hanya beberapa detik saja kena angin dingin. Tapi segitu juga sudah ambruk (mungkin karena kecapean bepergian terus), saya demam di hari pertama (untungnya, saya bawa herbal sapu jagad, besoknya sudah segar lagi).

Saya bertemu dan berkenalan dengan orang-orang dari berbagai negara. Seperti terlihat di video, kaum perempuan yang hadir jauh lebih sedikit dibanding laki-laki dan kami ‘mingle’ (berbaur), sama sekali tidak ada diskriminasi, antara perempuan dan laki-laki. Di forum diskusi panel pun sama.

Saya awalnya berasa seperti anak ‘hilang’ karena ga ada yang ‘nemenin’. LO dari Kemenlu juga entah kemana. Tapi akhirnya, saya malah akrab dengan para pemikir dari Eropa timur dan Rusia dan beberapa eks-diplomat Iran yang pernah bertugas di Eropa timur (ada bagian akhir video ini, itu saya semeja sama mereka saat makan malam; saya sendiri yang perempuan). Kami menggosipkan berbagai isu soal Ukraina, Rusia, Turki (terutama om Erdogan). Beberapa hal yang saya duga soal Erdogan terkonfirmasi 😃

Saya sempat ikut diskusi panel yang membahas perang Rusia dan Ukraina. Menariknya, para panelis tidak semuanya satu kata. Ada satu panelis dari Italia yang anti Rusia banget. Awalnya, hadirin (yang mayoritas pro Rusia) terdiam. Lalu, moderatornya berkata, “Wah, ini adalah pendapat yang berbeda, tapi inilah demokrasi…” dan semua di ruangan pun tertawa. Lalu, diskusi pro-kontra berlangsung dengan santai.

Kata teman (baru) saya orang Serbia, diskusi di ruangan itu benar-benar menarik karena pendapat yang berbeda bisa diterima dengan santai. “Bahkan di Barat pun, sulit menemukan diskusi seterbuka tadi,” katanya.

Tema umum TDF III ini adalah “Neighborhood Policy of the Islamic Republic of Iran: An Approach to Friendship and Trust , dengan sub tema diskusi keamanan di Teluk Persia, keamanan energi, keamanan di Afghanistan, dan Perang Rusia-Ukraina.

Secara umum, yang saya catat dari TDF ini adalah bahwa Iran meskipun diserang habis-habisan oleh Barat sejak beberapa bulan terakhir dengan memanfaatkan isu “kebebasan perempuan” (jadi posisinya: ada anasir di dalam negeri yang memang berdemo anti-jilbab dan anti pemerintah, tapi di saat yang sama, mereka juga diprovokasi dan dibiayai, bahkan dipersenjatai, oleh Barat.. mirip dengan skenario Suriah), tapi, kehidupan tetap jalan terus.

Urusan demonstran (dan upaya pemberontakan bersenjata di kawasan perbatasan) dihadapi, tapi upaya-upaya diplomatik di berbagai isu (termasuk JCPOA, lalu beberapa pekan terakhir ini sangat banyak konferensi internasional dilaksanakan, membahas berbagai isu) juga terus berlangsung. Menlu Amir Abdullahian, seolah nyaris tidak pernah di Tehran, keliling terus ke berbagai negara. Poros Rusia-China- Iran, dan beberapa negara lain semakin menguat. Beberapa negara Teluk juga terlihat semakin berani ‘mbalelo’. Perwakilan Qatar dan Kuwait juga hadir di TDF 3 dan memberikan pidato dukungan.

Pergerakan diplomasi Iran menunjukkan bahwa memang pergeseran geopolitik tengah terjadi. Bahasan soal ini akan saya tulis di artikel khusus.

(bersambung)

Iklan

Arsip 2007 ~ Sekarang

%d blogger menyukai ini: