Kajian Timur Tengah

Beranda » Amerika » Kampanye Global “End The Siege”

Kampanye Global “End The Siege”

New Release 2013

Prahara Suriah

New Release (2013)

"journey to iran"
"doktor cilik"
"princess nadeera"
"doktor cilik"
ahmadinejad

Mulai 4 Maret, di berbagai negara ada aksi demo #End_The_Siege (hentikan sanksi ekonomi trhdp Suriah). Ada 14 negara yg gabung.

Di Indonesia belum ada. Ga tau nih, siapa yang bisa koordinir, mudah-mudahan teman-teman alumni Suriah bisa memulainya. Kalau demonya di Bandung, saya ikut deh.

Tapi, minimalnya, share info dulu di medsos. Yang belum tahu soal embargo AS atas Suriah, bisa simak podcast saya https://youtu.be/zFflNRNFxhM

Pemerintah AS telah menetapkan Caesar Syria Civilian Protection Act, yaitu UU yang mengembargo atau memberi sanksi kepada individual dan perusahaan dimana saja di dunia yang berpartisipasi langsung maupun tidak langsung dengan ekonomi Suriah.

Akibat dari Caesar Act ini, Suriah tidak bisa mengimpor barang-barang penting, seperti peralatan medis, makanan, alat pemanas, dan BBM. Suriah sendiri sebenarnya produsen minyak, tetapi sejak kawasan penghasil minyak diduduki separatis Kurdi dan tentara AS, minyak mereka dicuri dan rakyat Suriah menjadi krisis minyak.

Sanksi ekonomi terhadap Suriah sebenarnya sudah dilakukan oleh AS sejak tahun 1979. Penyebabnya tak lain, karena posisi politik Suriah yang sejak dulu mengancam kepentingan Israel. Central Bank of Syria telah disanksi sejak 2004, sehingga Suriah keluar paksa dari sistem finansial internasional. Sejak dimulainya krisis tahun 2011, dimana kelompok oposisi dengan dukungan Barat berusaha menggulingkan Assad, sanksi demi sanksi diterapkan, hingga Caesar Act.

Tujuan sanksi ekonomi AS terhadap Suriah (dan sanksi serupa terhadap Iran, Venezuela, Kuba, Rusia, dll) adalah agar rakyat di negara tsb sengsara lalu bangkit melawan pemerintah mereka sendiri (jadi, tujuan AS adalah terjadinya penggulingan rezim).

Khusus untuk Suriah, sanksi AS ini sungguh munafik dan tidak adil. Bukankah AS mengaku “berperang melawan terorisme” sejak 2001? Lalu, mengapa Suriah, negara yang terdepan berperang lawan ISIS & AlQaida (dengan segala afiliasinya), selama 11 tahun justru diembargo?

Kita semua (yang paham geopolitik) sudah tahu jawabannya. Para teroris yang mengaku “berjihad” itu sebenarnya alat/proxy-nya AS, dipakai untuk AS untuk menggulingkan pemerintah Suriah. AS datang mengaku melawan ISIS, tapi hingga kini bercokol di Suriah, mencuri minyak Suriah dan membakar ladang-ladang gandum Suriah. Ini diakui sendiri oleh eks-senator AS, Richard Black (https://twitter.com/i/status/1627212550533447682)

Kini, ketika Suriah kembali menderita akibat gempa, bantuan sulit masuk karena ancaman embargo itu. Kita patut berbangga bahwa pemerintah Indonesia berani mengirim bantuan ke Suriah, resmi lewat kedutaan Indonesia di Damaskus. Tapi, kita perlu terus kawal, dengan menyerukan agar embargo AS ke Suriah dicabut total.

@endthesiege2023

#EndTheSiegeOnSyria

#LiftSanctionsOnSyriaPermanently

Iklan

Arsip 2007 ~ Sekarang

%d blogger menyukai ini: