Beranda » epistemic community
Category Archives: epistemic community
Liga Arab Menerima Kembali Suriah
(Komentar saya di China Daily)

Keputusan Liga Arab untuk memulihkan keanggotaan Suriah menandai kemenangan bagi negara dan wilayah yang dilanda konflik, dan terobosan itu akan membantu Damaskus menormalkan hubungan dengan negara anggota organisasi pan-Arab lainnya, menurut analis.
Pada hari Minggu, menteri luar negeri dari negara-negara Liga Arab memberikan suara pada pertemuan di ibu kota Mesir, Kairo, untuk memulihkan keanggotaan Suriah dalam organisasi tersebut, mengakhiri penangguhan dan isolasi selama 12 tahun. Para menteri juga menyepakati perlunya mengintensifkan upaya “untuk membantu Suriah keluar dari krisisnya” dan mempertahankan kedaulatan, persatuan, stabilitas, dan integritas regionalnya.
(lebih…)(copas tweet @dina_sulaeman)
ADANYA PENGKHIANAT BUKAN MENJADI PEMBENAR KEJAHATAN ZIONIS

1/Arya Sinulingga dlm podcast Deddy Corbuzier, blg bhw pelatih sepakbola Palestina org Israel. Statemen itu bahkan dijadikan judul podcast. Saya coba cari tahu, dapatlah link ini https://en.m.wikipedia.org/…/Palestine_national…, scroll ke bwh, klik “coaching staff”, TIDAK ADA org Israel..
2/ dlm list. Lalu ada yg kasih tau, pelatih th 1999-2000 (23 tahun yll), Azmi Nasser warga Israel. (Note: di link Wiki itu, di sebelah nama Azmi Nasser, dipasang bendera Palestina; ternyata dia punya paspor Palestina juga). Nah… ini kesempatan buat saya kasih penjelasan tambahan. Soalnya, narasi yg mirip sering dipakai..misalnya “ada tentara Muslim di Israel” https://www.pikiran-rakyat.com/…/pengakuan-muslim…
3/ Ya, banyak yg membela Israel dg bilang ” warga dan tentara Zionis aja ada yg Muslim”. Atau, ada yg bilang “Dubes Palestina saja menerima kok kedatangan Israel??” Kenapa Indonesia lebih Palestina drpd Palestina? Ada jg yg sebarin foto2 petinggi Hamas yg tinggal di Qatar ..
(lebih…)SHOLAT DI AL AQSA
(copas tweet @dina_sulaeman)

1/ Turis2 Indonesia yang datang ke Al Aqsa, sepertinya, bawa cerita baik2saja. Malah, ada buzzer yg diajak halan2 ke sana, bawa cerita, “Ga ada konflik tuh di sana, semua damai2 aja! Yang perang itu teroris2!” Tapi, kisahnya berbeda utk orang Palestina.
2/Untuk bisa masuk kawasan Al Aqsa, mereka harus melewati posko2 militer Zionis. Kadang boleh lewat, kadang tidak. Ini kejadian kemarin. Ribuan org yg ingin sholat di Masjidil Aqsa, tertahan di posko militer Qalandiya. Tapi para pemukim Zionis, bebas saja.
@muhammadshehad2
3/ Orang2 Palestina yg ingin masuk Masjidil Al Aqsa sbnrnya sdg menunjukkan keberanian&resistensi mrk. Karena, setiap saat serdadu Zionis bisa menembak atau memukuli mereka). Ini anak2 muda yg mau masuk ke kawasan Al Aqsa dg memanjat tembok apartheid.
(lebih…)Nestapa Gempa Suriah (5-habis)

Meskipun korban gempa di Suriah lebih sedikit dibandingkan korban gempa di Turki, tetapi, gempa ini menambah penderitaan dan kerusakan yang sudah meluas akibat perang. Kawasan yang paling terdampak gempa adalah Idlib, Aleppo, Lattakia (lihat peta).
Khusus untuk Aleppo, banyak sekali bangunan yang runtuh akibat pendudukan teroris yang berlangsung hingga 2016.
[Pada Desember 2016 “jihadis” dikalahkan tentara Suriah dan mereka dievakuasi ke Idlib]. Militan “jihad” sejak 2012 hingga 2016 sering membuat terowongan di bawah bangunan-bangunan, dengan cara meledakkan bom.
Tanpa ada gempa pun, warga Suriah sudah sangat sulit. Akibat suplai listrik yang sangat terbatas, rumah sakit kesulitan menggunakan peralatan-peralatannya dan kegiatan ekonomi memburuk. Suriah saat ini bergantung pada suplai minyak dari Iran. Padahal, Iran pun dalam kondisi sulit akibat sanksi ekonomi AS (Iran tidak bisa leluasa menjual minyaknya).
(lebih…)Nestapa Gempa Suriah (4)

-Cekikan Sanksi Ekonomi AS-
Selain dilanda perang proksi, Suriah juga mengalami kesulitan ekonomi akibat sanksi ekonomi AS. Pemerintah AS telah menetapkan Caesar Syria Civilian Protection Act, yaitu UU yang mengembargo atau memberi sanksi kepada individual dan perusahaan dimana saja di dunia yang berpartisipasi langsung maupun tidak langsung dengan ekonomi Suriah.
Akibat dari Caesar Act ini, Suriah tidak bisa mengimpor barang-barang penting, seperti peralatan medis, makanan, alat pemanas, dan BBM. Suriah sendiri sebenarnya produsen minyak, tetapi sejak kawasan penghasil minyak diduduki separatis Kurdi dan tentara AS, minyak mereka dicuri dan rakyat Suriah menjadi krisis minyak.
Sanksi ekonomi terhadap Suriah sebenarnya sudah dilakukan oleh AS sejak tahun 1979. Penyebabnya tak lain, karena posisi politik Suriah yang sejak dulu mengancam kepentingan Israel. Central Bank of Syria telah disanksi sejak 2004, sehingga Suriah keluar paksa dari sistem finansial internasional. Sejak dimulainya krisis tahun 2011, dimana kelompok oposisi dengan dukungan Barat berusaha menggulingkan Assad, sanksi demi sanksi diterapkan, hingga Caesar Act.
(lebih…)Nestapa Gempa Suriah (3)
-Peta Kontrol Suriah-
Supaya lebih paham ada apa dan siapa di Suriah, berikut ini secara singkat saya jelaskan dengan menggunakan peta.
Daerah merah: dikuasai “pemberontak” (rebel) dan militer Turki. Yang dimaksud pemberontak (atau kadang media Barat menyebut “oposisi”) adalah Free Syrian Army (FSA) tapi sejak 2017 berganti nama jadi SNA (Syrian National Army). Turut bergabung dengan SNA : milisi teror Jaysh al-Islam, Faylaq al-Rahman, dan faksi teroris yang sebelumnya menguasai Ghouta timur. Semua “pemberontak” ini berhaluan Ikhwanul Muslimin, dan mereka didukung oleh Turki.
Daerah kuning: dikuasai “jihadis” (maksudnya, HTS), yang berhaluan Al Qaida. Tapi sesungguhnya, melihat ideologi dasar semua faksi (baik Al Qaida, maupun Ikhwanul Muslimin) sama saja, menghalalkan kekerasan demi kekuasaan dan menggunakan narasi-narasi agama (“jihadis”) dan pengkafiran pihak lawan. Makanya seringkali, untuk memudahkan, penyebutan untuk mereka disamakan saja, misal disebut “Al Qaida” saja atau “jihadis” saja.
(lebih…)Nestapa Gempa Suriah (2)

-Diskriminasi Bantuan-
Pemerintah AS, di hari pertama (6/2), melalui Jubir Kemenlu Ned Price, menyatakan bahwa “Washington berencana untuk mengantarkan bantuan ke Suriah melalui LSM yang didukung Barat yang beroperasi di utara Suriah tanpa berhubungan dengan pemerintah Damaskus.” [2]
Hari ke-3, tanggal 9 Feb, Menlu AS, Anthony Blinken, mengatakan “Kami memberikan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi Suriah. Kami adalah pendonor paling utama untuk mereka sejak awal perang—AS telah memberikan lebih dari $15 miliar kepada rakyat Suriah. Dana ini masuk ke rakyat Suriah, bukan ke rezim.”
Media-media Barat juga memprovokasi agar bantuan jangan diberikan kepada pemerintah resmi Suriah.
Apa maksud dari pernyataan Price dan Blinken? “Kami memberi bantuan kepada RAKYAT, bukan kepada REZIM”?
Maksudnya tidak lain: AS memberikan bantuannya selama ini kepada para “jihadis” Suriah (beserta anak-istri mereka) di Idlib, antara lain melalui kelompok Al Qaida berkedok relawan bernama “White Helmets.” Provinsi Idlib saat ini dikuasai oleh para jihadis, antara lain Hay’at Tahrir al Sham (HTS).
Pada saat yang bersamaan, di Twitter trending tagar #SaveNorthSyria, yang isinya mengecam Damaskus dan menyerukan agar bantuan dikirim ke Suriah utara saja (yaitu Idlib) tanpa berhubungan dengan pemerintah Assad (disertai tuduhan seperti biasa soal “kekejaman Assad”). Bahkan, penggalangan dana untuk para teroris ini bersamaan dengan penyebaran fitnah “di saat gempa, Damaskus malah membombardir Idlib.” Sungguh naif bila ada yang masih percaya fitnah semacam ini: di saat semua mata tertuju ke Suriah, apa mungkin Damaskus nekad mengebom Idlib? Kalau benar itu terjadi, sudah pasti akan dijadikan alasan oleh AS dan NATO untuk mengebom Damaskus.
(lebih…)
Ini video penjelasan Dubes Indonesia untuk Suriah mengenai bantuan dari Indonesia untuk korban gempa di Suriah.
Kalau ada yang mau kirim bantuan lewat lembaga-lembaga donasi yang berafiliasi dengan para pemberontak/teroris di Idlib (lewat Turki, masuk lewat perlintasan Baabul Hawa), gimana? Apa betul pemerintah Indonesia yang melarang masuk ke sana, seperti kata pengepul donasi?
Yang jelas, perbatasan itu dikontrol oleh PBB ya. Bahkan untuk memutuskan pintu-pintu perbatasan Turki-Suriah dibuka apa enggak, itu lewat sidang Dewan Keamanan PBB dulu,
Indonesia itu negara yang taat pada aturan PBB, catet itu.
Jadi hati-hati, jangan sampai salah sasaran, dan jangan memfitnah pemerintahan negara orang, apalagi memfitnah pemerintah negaramu sendiri.
NESTAPA GEMPA SURIAH (1)

Korban bencana gempa bumi yang mengguncang kawasan Turki selatan dan Suriah utara pada 6 Februari 2023 lalu sangatlah masif. Setelah gempa pertama sebesar 7,8 Richter, berlanjut dengan ratusan gempa susulan, banyak sekali gedung rumah susun yang runtuh sehingga jumlah orang yang tewas akibat tertimpa reruntuhan mencapai lebih dari 40.000 orang. Menurut pihak Turki, korban tewas di sana mencapai 35.418 orang; sedangkan menurut pemerintah Suriah dan PBB, korban tewas di Suriah mencapai 5800 orang [data 14/02/2023]. Menurut PBB, jumlah orang Suriah yang tak punya rumah (homeless) bertambah 5 juta orang akibat gempa ini. [1]
Tentu, kita berduka cita untuk semua korban, baik Turki dan Suriah. Fokus pembahasan tulisan ini, yaitu gempa di Suriah, sama sekali tidak bermaksud mengecilkan atau mengabaikan korban di Turki. Suriah menjadi fokus tulisan ini karena aspek geopolitiknya. Gempa Suriah telah semakin menguak kejahatan Barat terhadap bangsa Suriah. Gempa di Suriah telah menambah dalam penderitaan warganya; ini seperti luka di atas luka.
(lebih…)The cognitive war against Iran and geopolitical shift
(Dina Sulaeman)
—

(terjemahan beberapa paragraf pertama)
Hawa terasa beku ketika saya tiba di Teheran pada bulan Desember tahun lalu. Saya datang untuk menghadiri Tehran Dialogue Forum. Polusi Teheran membuat matahari pagi terasa sangat suram, namun pohon Natal di lobi hotel dengan dekorasi warna-warni mengembalikan suasana hati.
Kami kemudian mengikuti rangkaian acara dialog, dan salah satu pembicara, Dr. Kamal Kharrazi, menyebutkan sebuah istilah. Menurutnya, banyak media asing yang terlibat dalam perang melawan Iran dengan mengacaukan opini publik, yang disebut “perang kognitif”.
(lebih…)