Beranda » Libya
Category Archives: Libya
Gimana Kabar “Jihadis” dari Suriah di Ukraina?

Beberapa waktu yll saya menulis soal pengiriman “jihadis” dari Suriah. Sumbernya Al Mayadeen. Nah, ada komentator nyinyir soal foto (karena Al Mayadeen ternyata pakai foto lama, tapi sebenarnya, kalau pakai logika, informasi pengiriman “jihadis” ini kan diam-diam, jadi memang tidak/belum ada fotonya). Lalu ada juga yang nyinyir karena Al Mayadeen memasukkan info yang salah soal pertemuan Putin dengan pemimpin Jerman.
Saya sudah menuliskan update info di status tsb (mengoreksi soal foto dan soal pertemuan Putin).
Tapi, yang PALING PENTING DIPERHATIKAN adalah: benarkah ada pengiriman “jihadis” dari Idlib ke Ukraina?
(lebih…)Antara Afghanistan, Libya, Suriah, dan Palestina
https://web.facebook.com/DinaY.Sulaeman/videos/430823678307054

[Poin penting: homebase Al Qaida adalah Afghanistan dan Al Qaida (berdiri 1998) menggunakan Afghanistan untuk mendirikan kamp-kamp pelatihan mereka atas seizin rezim Taliban yang berkuasa di pada era 1996-2001.]
Gerakan Al Qaida ada di berbagai penjuru dunia, termasuk di Suriah, Libya, bahkan Indonesia. Nama yang dipakai beda-beda di tiap negara.
Di Libya, Al Qaida bernama Libyan Islamic Fighting Group (LIFG). Pendirinya bernama Abdelhakim Belhaj. Al Qaida Libya mengadakan aksi-aksi demo anti-Qaddafi dan melakukan berbagai serangan bersenjata, yang tentu saja dilawan tentara pemerintah. Tapi yang muncul: tuduhan bahwa Qaddafi melakukan pembunuhan massal.
Upaya penggulingan Qaddafi ini didukung AS. Dewan Keamanan PBB mengizinkan NATO untuk “mengambil langkah yang diperlukan.” Dan NATO pun membombardir Libya. Alasannya: untuk menyelamatkan bangsa Libya dari kediktatoran Qaddafi.
(lebih…)Sumber Ideologi Teror Bisa Muncul dari Banyak Hal

Saya miris membaca berbagai komen yang merendahkan Islam, ketika ada yang membahas terorisme di medsos. Bahkan postingan donasi untuk NTT saja ditunggangi untuk melancarkan hate speech pada umat Muslim.
Benar bahwa berbagai aksi teror di berbagai tempat, terutama sejak perang Suriah, dilakukan atas nama Islam. Di Suriah ada ratusan milisi teror yang mengaku Muslim, antara lain ISIS. Saya pun sudah menulis sangat banyak tulisan membongkar perilaku para teroris ini, juga 2 buku tentang Suriah.
Tapi yang sering (sengaja) dilupakan oleh mereka yang menghina-hina umat Islam, adalah: siapakah korban terbanyak terorisme itu dan siapa yang paling berdarah-darah dalam perang melawan teror di Irak dan Suriah? Jelas kaum Muslim sendiri. Rakyat Irak dan Suriah bahu-membahu bersama militer mereka dalam perang-perang melawan ISIS (dan kelompok teror lain).
(lebih…)Laith Marouf
Laith Marouf (seorang penulis yang aktif memberitakan konflik di berbagai penjuru dunia), menulis status (saya terjemahkan):
“Setelah 2011, Imperium [kekuatan kapitalis Barat] mengambil cadangan senjata mereka di Libya dan Ukraina lalu menyerahkannya kepada Al Qaida dan ISIS untuk menghancurkan Suriah. Ketika senjata-senjata itu tidak cukup, Imperium mengambil semua persediaan senjata dari negara-negara eks Soviet yang berada di bawah kendalinya, dan memindahkannya ke Suriah. Ketika tidak cukup juga, setiap pabrik senjata dari Ukraina hingga Beograd memproduksi senjata hingga kapasitas maksimum untuk memenuhi kebutuhan pasukan Contras [pasukan “jihadis”]; yang sekarang juga diaktifkan di Yaman. Setiap hari pesawat mendarat di Turki, Yordania, Irak dan Saudi; membawa 100 ton senjata dan menyebabkan kematian lebih dari setengah juta warga Suriah dan Yaman dalam 8 tahun.”
Kebetulan saya (dan kolega) pernah menulis artikel jurnal yang membahas pelanggaran perjanjian internasional mengenai penjualan senjata, yang dilakukan oleh sejumlah negara, yang digunakan untuk aktivitas terorisme di Suriah. Dengan kata lain, statusnya Laith ini terkonfirmasi di artikel saya itu.
Silahkan dibaca bila tertarik. Artikel berbahasa Indonesia ya, judul di web otomatis yang muncul B. Inggris.
https://ic-mes.org/jurnal/index.php/jurnalICMES/article/view/17
Libya, Suriah, dan Klaim Dakwah/Antikekerasan HTI
Republika (24/10) menurunkan berita dengan judul bombastis: “Aksi Tolak Perppu Ormas Jadi Lautan Bendera Tauhid”. Ngawurnya ada dua, pertama apakah sih definisi bendera tauhid sebenarnya (apa kalau tidak pakai bendera itu artinya tidak bertauhid?) Apakah bendera HTI itu bendera tauhid? Ini silahkan didiskusikan dengan ahli agama, setahu saya sih tidak demikian. Kedua, judul itu jelas ingin membangun opini: Perppu Ormas (sekarang sudah jadi UU) adalah anti Islam. Menariknya, wartawan Republika itu juga menyebutkan bahwa tidak ada satupun bendera merah putih yang terlihat.
HTI selalu mengklaim diri sebagai semata-mata organisasi dakwah Islam dan atas alasan itu, Perppu Ormas (kini UU) secara salah kaprah disebut anti Islam. Padahal yang disasar ormas-ormas yang ideologinya membahayakan NKRI (anti Pancasila, pro kekerasan, dll).
Jawaban untuk Klaim HTI
(1) HTI Organisasi Dakwah?
Klaim bahwa HTI adalah organisasi dakwah bertentangan dengan pernyataan yang dimuat di situs-situs HT di berbagai negara, termasuk Indonesia, yang secara jelas menyatakan bahwa Hizbut Tahrir adalah partai politik yang memiliki tujuan untuk mendirikan kekhalifahan Islam.
Saat diwawancarai oleh Aiman dari Kompas TV (12/6), Ismail Yusanto mengelak menjawab, bagaimana proses terbentuknya kekhilafahan serta siapa dan dari negara mana asal sang khalifah.
Makelar Perang: Bernard Henry Levy

BHL dan milisi bersenjata Libya
Dalam setiap perang, selalu ada ‘pembisik’ yang membisiki dan mendorong para elit/pengambil keputusan untuk mengobarkan perang. Beberapa tahun ini terakhir, para pembisik alias makelar perang ini mulai narsis, dan menunjukkan perannya secara terang-terangan. Di antaranya adalah seorang (mengaku) filsuf bernama Bernard Henry Levy (BHL).
Ia adalah pria keturunan Yahudi yang lahir di Aljazair pada tahun 1948 namun dibesarkan di Prancis. Penampilannya yang mahal membuatnya tampak lebih mirip selebritis, atau James Bond yang dengan gagah berani terjun ke daerah berbahaya. Dalam film dokumenter berjudul ‘The Oath of Tobruk’ yang disutradarai dan dibintanginya sendiri, BHL menampilkan dirinya sebagai sosok yang memainkan peran penting dalam me-lobby para pemimpin negara-negara Barat untuk menggulingkan Qaddafi.
Bocah di Kursi Oranye dan NFZ
