Kajian Timur Tengah

Beranda » Politik Luar Negeri

Category Archives: Politik Luar Negeri

Rezim-Rezim Arab Berdamai dengan Suriah, Apa Kabar Simpatisan Jihadis di Indonesia?

Karikatur yang dibuat oleh Latuff ini sangat tepat memotret apa yang sesungguhnya terjadi di Timur Tengah. Peta konflik Timteng sejak dulu -saya sudah berkali-kali bilang- adalah: AS+Israel versus Iran. Lalu, AS menggunakan powernya untuk menekan rezim-rezim Teluk agar mau memusuhi Iran. Isu yang dipakai, tak lain Sunni vs Syiah, atau “ekspor revolusi” atau khayalan soal “bulan sabit Syiah.”

Ketika power AS menurun, rezim-rezim Arab mulai terlihat rasional. Mereka mulai menormalisasi atau meningkatkan hubungan bilateral dengan Iran. Mereka yang masih ngoceh “Sunni vs Syiah” (atau ngotot mengusung ilusi “bulan sabit Syiah”), maaf aja, benar-benar buta geopolitik.

Selain berbaikan dengan Iran, rezim-rezim Arab juga mulai menormalisasi hubungan dengan Suriah. Liga Arab pada tahun 2011 memecat Suriah dari keanggotaan, lalu menarik dubes-dubes mereka. Republik Indonesia yang tetap setia, tidak pernah menutup kedubesnya di Suriah. (Bravo pemerintah RI!)

(lebih…)
Iklan

Absurditas ICC

https://web.facebook.com/DinaY.Sulaeman/videos/239195101799947

Copas twitter @dina_sulaeman

1/Mahkamah Pidana Internasional (ICC) merilis surat perintah penangkapan Putin dengan alasan “Rusia mendeportasi anak-anak Ukr ke Rus” Krn Rusia (juga AS, Israel, China, dll) bukan negara yg mengakui yurisdiksi ICC, keputusan ICC itu tidak berdampak bg Rusia.

2/Absurditas 1: Ukr timur (Donbass) dihuni oleh warga beretnis Rusia. Sjk 2014 Donbass dibombardir oleh rezim Kiev (etnis Ukraina). Operasi militer Rus adalah utk m’bantu Donbass. Ketika anak2 di sana dievakuasi oleh Rus, dibawa ke Rus, dibilang kejahatan oleh ICC. Sebaliknya…

3/..saat AS mlakukan kjahatan perang di Irak, ada 500ribu anak2 tewas (ini diakui jg oleh rezim AS ), wartawan brtanya pada Menlu AS saat itu, Albright: “..setengah juta anak [Irak] telah tewas. …itu lbh banyak drpd anak2 yg tewas di Hiroshima..apa ini ‘harga’ yang sepadan?”

4/Albright menjawab “… ini pilihan yg sulit, tapi ‘harga’ ini, kami pikir, sepadan” [the price is worth it] Sepadan dg apa? Dg target AS yang saat itu ingin menggulingkan Saddam Husein; jadi 500ribu anak tewas demi agenda ini, no problem. Apakah ICC bertindak? NO, tidak. https://www.newsweek.com/watch-madeleine-albright-saying…

(lebih…)

Copas dari twitter @dina_sulaeman

1/Iran-Saudi berbaikan dg mediasi China

Ini sebuah perkembangan yg sangat besar, dan menarik utk diamati. China tampil sbg antitesisnya AS. China menjadi mediator yg mendamaikan. Beda dg AS malah justru memecah belah negara2 di kawasan.

2/ Perseteruan Iran dan Saudi akarnya ada di AS, bukan di mazhab Sunni-Syiah. Buktinya, dulu zaman Shah Iran, dua negara ini baik2 saja (dan sama2 tunduk pada AS).

Video: tarian menyambut Shah di Saudi, salah satu yg menari adalah Bin Salman (skrg jd raja)

3/Setelah Shah Iran tumbang dan berdiri Republik Islam Iran, yg frontal menolak dominasi AS, dan sejak awal menyatakan pembelaan pada Palestina; situasi pun berubah.

Saudi (disuruh AS) memproduksi buku2 &mengutus ustad ke seluruh dunia, menyebarluaskan fitnah soal “syiah”.

4/Penyebarluasan narasi “syiah sesat” yg dilakukan ustad2 Wahabike seluruh dunia, terjadi seiring dg penyebarluasan paham Wahabi ke seluruh dunia era Perang Dingin. Kata Pangeran Mohamed Bin Salman, penyebaran Wahabi itu atas permintaan Barat (baca: AS). https://www.gulf-times.com/…/Saudi-spread-Wahabism-at…

(lebih…)

Kampanye Global “End The Siege”

Mulai 4 Maret, di berbagai negara ada aksi demo #End_The_Siege (hentikan sanksi ekonomi trhdp Suriah). Ada 14 negara yg gabung.

Di Indonesia belum ada. Ga tau nih, siapa yang bisa koordinir, mudah-mudahan teman-teman alumni Suriah bisa memulainya. Kalau demonya di Bandung, saya ikut deh.

Tapi, minimalnya, share info dulu di medsos. Yang belum tahu soal embargo AS atas Suriah, bisa simak podcast saya https://youtu.be/zFflNRNFxhM

Pemerintah AS telah menetapkan Caesar Syria Civilian Protection Act, yaitu UU yang mengembargo atau memberi sanksi kepada individual dan perusahaan dimana saja di dunia yang berpartisipasi langsung maupun tidak langsung dengan ekonomi Suriah.

Akibat dari Caesar Act ini, Suriah tidak bisa mengimpor barang-barang penting, seperti peralatan medis, makanan, alat pemanas, dan BBM. Suriah sendiri sebenarnya produsen minyak, tetapi sejak kawasan penghasil minyak diduduki separatis Kurdi dan tentara AS, minyak mereka dicuri dan rakyat Suriah menjadi krisis minyak.

(lebih…)

Repost – Chavez, in Memoriam

(meninggal 5 Maret 2013).

Chavez adalah pemimpin yang fenomenal dan spirit perjuangannya melintasi batas agama dan bangsa. Saat dunia beramai-ramai melakukan pembunuhan karakter terhadap Ahmadinejad dan pemerintahan Islam Iran, yang tampil sebagai pembela terdepan justru seorang Nasrani dari Amerika Latin: Hugo Chavez.

Saat pemimpin negara-negara Arab berbaik-baik dengan Israel, justru Chavez menolak dubes Israel. Menyusul operasi ‘Menuang Timah’ yang dilancarkan Israel di Gaza 2009, Chavez mengecam keras Israel dan menyebut bahwa holocaust tengah terjadi di Gaza. Dia pun mengusir Dubes Israel keluar dari Venezuela. Saat negara-negara Arab bergandengan tangan dengan AS, Prancis, dan Inggris untuk menyuplai dana dan senjata kepada Al Qaida (atau kelompok yang ‘sejenis’ Al Qaida) di Suriah, Chavez justru mengirimkan minyak untuk membantu bangsa Suriah yang sedang diblokade ekonominya.

Dengan blak-blakan Chavez menyindir Barat, “Mereka berkata, ‘kami akan beri sanksi pemerintah.. kami akan membekukan aset mereka.. kami akan memblokade mereka, mengebom mereka, demi membela rakyat.’ Wow, betapa sinisnya. Tapi itulah imperium, itulah kegilaan imperium.”

(lebih…)

Setahun konflik Rusia vs NATO (di dalamnya ada Ukraina, AS, Eropa Barat)… tapi masih banyak yang belum paham apa yang sebenarnya terjadi.

Pembicaraan di podcast ini pun masih general sebenarnya, perlu dibreakdown lagi di obrolan berikutnya.

DILEMA BANTUAN KEMANUSIAAN DAN NESTAPA GEMPA SURIAH

https://web.facebook.com/DinaY.Sulaeman/videos/1955519214798402

Assalamualaikum, salam sejahtera untuk kita semua 🌺

Selamat hari Senin, semoga pekan ini semua urusan kita lancar dan dilimpahi berkah-Nya.

Selama sepekan lalu, saya dua kali mengisi acara seminar/diskusi offline yang pesertanya sebagian besar anak-anak muda (mahasiswa). Seperti biasa saya bercerita soal geopolitik. Salah satu yang saya ceritakan adalah AS telah mengembargo ekonomi Suriah sehingga pesawat-pesawat yang ingin mendarat di Suriah untuk membawa bantuan kemanusiaan bagi korban gempa terancam sanksi dari AS.

Lalu saya bilang, “Tapi kita patut bangga, tanggal 22 yll, dua pesawat Republik Indonesia mendarat di bandara internasional Damaskus untuk membawa bantuan kemanusiaan dari Indonesia.”

Sontak semua hadirin bertepuk tangan riuh. Saya pikir, inilah suara hari bangsa kita, mendambakan keberanian, kedaulatan, dan perlawanan pada AS/Barat yang sering mengembargo negara-negara lain yang tidak mau tunduk pada kemauannya.

Soal dilema bantuan kemanusiaan ke Suriah, embargo AS, kejahatan Israel terhadap Suriah, saya bahas di podcast terbaru saya. https://youtu.be/zFflNRNFxhM

Berikut ini cuplikannya.

Nestapa Gempa Suriah (5-habis)

https://web.facebook.com/DinaY.Sulaeman/videos/3542865149335017

Meskipun korban gempa di Suriah lebih sedikit dibandingkan korban gempa di Turki, tetapi, gempa ini menambah penderitaan dan kerusakan yang sudah meluas akibat perang. Kawasan yang paling terdampak gempa adalah Idlib, Aleppo, Lattakia (lihat peta).

Khusus untuk Aleppo, banyak sekali bangunan yang runtuh akibat pendudukan teroris yang berlangsung hingga 2016.

[Pada Desember 2016 “jihadis” dikalahkan tentara Suriah dan mereka dievakuasi ke Idlib]. Militan “jihad” sejak 2012 hingga 2016 sering membuat terowongan di bawah bangunan-bangunan, dengan cara meledakkan bom.

Tanpa ada gempa pun, warga Suriah sudah sangat sulit. Akibat suplai listrik yang sangat terbatas, rumah sakit kesulitan menggunakan peralatan-peralatannya dan kegiatan ekonomi memburuk. Suriah saat ini bergantung pada suplai minyak dari Iran. Padahal, Iran pun dalam kondisi sulit akibat sanksi ekonomi AS (Iran tidak bisa leluasa menjual minyaknya).

(lebih…)

Nestapa Gempa Suriah (3)

Mungkin gambar peta dan teks yang menyatakan 'Kurdish-led forces Syrian government Jihadist forces Syrian rebels Turkish-backed Syrian rebels and Turkish military TURKEY SYRIA Affected area TURKIYE TURKEY First quake AFRIN Gaziantep HASAKA MAHMOUDIYAH Kilis ALEPPO IDLIB LHQYA oSanliurfa RAQQA Hatay Mediterranean Aleppo HAMA Latakia DEIR ZOUR SYRIA Source: Janes, Feb 2023 Hama HOMS 100km Google LEBANON BBC IRAQ *Damascus RIF'

-Peta Kontrol Suriah-

Supaya lebih paham ada apa dan siapa di Suriah, berikut ini secara singkat saya jelaskan dengan menggunakan peta.

Daerah merah: dikuasai “pemberontak” (rebel) dan militer Turki. Yang dimaksud pemberontak (atau kadang media Barat menyebut “oposisi”) adalah Free Syrian Army (FSA) tapi sejak 2017 berganti nama jadi SNA (Syrian National Army). Turut bergabung dengan SNA : milisi teror Jaysh al-Islam, Faylaq al-Rahman, dan faksi teroris yang sebelumnya menguasai Ghouta timur. Semua “pemberontak” ini berhaluan Ikhwanul Muslimin, dan mereka didukung oleh Turki.

Daerah kuning: dikuasai “jihadis” (maksudnya, HTS), yang berhaluan Al Qaida. Tapi sesungguhnya, melihat ideologi dasar semua faksi (baik Al Qaida, maupun Ikhwanul Muslimin) sama saja, menghalalkan kekerasan demi kekuasaan dan menggunakan narasi-narasi agama (“jihadis”) dan pengkafiran pihak lawan. Makanya seringkali, untuk memudahkan, penyebutan untuk mereka disamakan saja, misal disebut “Al Qaida” saja atau “jihadis” saja.

(lebih…)

Nestapa Gempa Suriah (2)

-Diskriminasi Bantuan-

Pemerintah AS, di hari pertama (6/2), melalui Jubir Kemenlu Ned Price, menyatakan bahwa “Washington berencana untuk mengantarkan bantuan ke Suriah melalui LSM yang didukung Barat yang beroperasi di utara Suriah tanpa berhubungan dengan pemerintah Damaskus.” [2]

Hari ke-3, tanggal 9 Feb, Menlu AS, Anthony Blinken, mengatakan “Kami memberikan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi Suriah. Kami adalah pendonor paling utama untuk mereka sejak awal perang—AS telah memberikan lebih dari $15 miliar kepada rakyat Suriah. Dana ini masuk ke rakyat Suriah, bukan ke rezim.”

Media-media Barat juga memprovokasi agar bantuan jangan diberikan kepada pemerintah resmi Suriah.

Apa maksud dari pernyataan Price dan Blinken? “Kami memberi bantuan kepada RAKYAT, bukan kepada REZIM”?

Maksudnya tidak lain: AS memberikan bantuannya selama ini kepada para “jihadis” Suriah (beserta anak-istri mereka) di Idlib, antara lain melalui kelompok Al Qaida berkedok relawan bernama “White Helmets.” Provinsi Idlib saat ini dikuasai oleh para jihadis, antara lain Hay’at Tahrir al Sham (HTS).

Pada saat yang bersamaan, di Twitter trending tagar #SaveNorthSyria, yang isinya mengecam Damaskus dan menyerukan agar bantuan dikirim ke Suriah utara saja (yaitu Idlib) tanpa berhubungan dengan pemerintah Assad (disertai tuduhan seperti biasa soal “kekejaman Assad”). Bahkan, penggalangan dana untuk para teroris ini bersamaan dengan penyebaran fitnah “di saat gempa, Damaskus malah membombardir Idlib.” Sungguh naif bila ada yang masih percaya fitnah semacam ini: di saat semua mata tertuju ke Suriah, apa mungkin Damaskus nekad mengebom Idlib? Kalau benar itu terjadi, sudah pasti akan dijadikan alasan oleh AS dan NATO untuk mengebom Damaskus.

(lebih…)