Kajian Timur Tengah

Beranda » Tata Pemerintahan Global

Category Archives: Tata Pemerintahan Global

(copas tweet @dina_sulaeman)

ADANYA PENGKHIANAT BUKAN MENJADI PEMBENAR KEJAHATAN ZIONIS

https://web.facebook.com/DinaY.Sulaeman/videos/1134527607385528

1/Arya Sinulingga dlm podcast Deddy Corbuzier, blg bhw pelatih sepakbola Palestina org Israel. Statemen itu bahkan dijadikan judul podcast. Saya coba cari tahu, dapatlah link ini https://en.m.wikipedia.org/…/Palestine_national…, scroll ke bwh, klik “coaching staff”, TIDAK ADA org Israel..

2/ dlm list. Lalu ada yg kasih tau, pelatih th 1999-2000 (23 tahun yll), Azmi Nasser warga Israel. (Note: di link Wiki itu, di sebelah nama Azmi Nasser, dipasang bendera Palestina; ternyata dia punya paspor Palestina juga). Nah… ini kesempatan buat saya kasih penjelasan tambahan. Soalnya, narasi yg mirip sering dipakai..misalnya “ada tentara Muslim di Israel” https://www.pikiran-rakyat.com/…/pengakuan-muslim…

3/ Ya, banyak yg membela Israel dg bilang ” warga dan tentara Zionis aja ada yg Muslim”. Atau, ada yg bilang “Dubes Palestina saja menerima kok kedatangan Israel??” Kenapa Indonesia lebih Palestina drpd Palestina? Ada jg yg sebarin foto2 petinggi Hamas yg tinggal di Qatar ..

(lebih…)
Iklan

Diskusi saya dg mas Eko Kuntadhi di MindTV

Rezim-Rezim Arab Berdamai dengan Suriah, Apa Kabar Simpatisan Jihadis di Indonesia?

Karikatur yang dibuat oleh Latuff ini sangat tepat memotret apa yang sesungguhnya terjadi di Timur Tengah. Peta konflik Timteng sejak dulu -saya sudah berkali-kali bilang- adalah: AS+Israel versus Iran. Lalu, AS menggunakan powernya untuk menekan rezim-rezim Teluk agar mau memusuhi Iran. Isu yang dipakai, tak lain Sunni vs Syiah, atau “ekspor revolusi” atau khayalan soal “bulan sabit Syiah.”

Ketika power AS menurun, rezim-rezim Arab mulai terlihat rasional. Mereka mulai menormalisasi atau meningkatkan hubungan bilateral dengan Iran. Mereka yang masih ngoceh “Sunni vs Syiah” (atau ngotot mengusung ilusi “bulan sabit Syiah”), maaf aja, benar-benar buta geopolitik.

Selain berbaikan dengan Iran, rezim-rezim Arab juga mulai menormalisasi hubungan dengan Suriah. Liga Arab pada tahun 2011 memecat Suriah dari keanggotaan, lalu menarik dubes-dubes mereka. Republik Indonesia yang tetap setia, tidak pernah menutup kedubesnya di Suriah. (Bravo pemerintah RI!)

(lebih…)

BELAJAR YUK

Karena kasus gagal ginjal akut ini masalah internasional dan saya berharap para follower fp ini (dan keluarganya) selalu sehat wal afiat, saya share info berikut ini.

Di video-video ini ada penjelasan sangat mendalam yang akan membantu kita memahami apa yang sebenarnya terjadi, videonya panjang, tapi sangat penting untuk keselamatan kita, jadi mari luangkan waktu menyimak dengan seksama.

Gagal Ginjal Akut?

Obat Bentuk Cair Ada Cemaran Ethylene glycol /Diethylene glycol? https://www.youtube.com/watch?v=iQpfPt64IEU

Ada tuduhan bahwa mengkritisi isu ini adalah “kadrun” atau “antipemerintah”. Nah, salah besar ya. Justru ini adalah bentuk dukungan dan bantuan pada pemerintah. Pemerintah ambil kebijakan kan berdasarkan hasil penelitian, karena itu yang dipertanyakan justru: mengapa pihak-pihak yang seharusnya meneliti tidak melaksanakan tugas dengan semestinya? Pembahasannya ada di sini: https://www.youtube.com/watch?v=A4KBndBKiIA

Kondisi saat ini sering dipakai oleh pihak-pihak yang “apapun masalahnya, tumbangkan rezim solusinya.” Mereka tidak mau belajar seksama, dan mencari solusinya; yang penting salahkan saja pemerintah (karena tujuan mereka memang bukan solusi, tapi menumbangkan rezim).

Intinya, info-info yang saya share linknya ini khusus untuk yang mau belajar dan mencermati dengan seksama. Yang ga mau belajar, harap ga usah komen-komen sok tau apalagi “tumbangkan rezim”, salah kaprah itu.

Beberapa catatan singkat isi video:

-Gagal Ginjal Akut: Penyebab dan Solusinya

https://pekokers.wordpress.com/…/gagal-ginjal-akut…/

-Beberapa Catatan Soal Penyakit Gagal Ginjal Akut

https://pekokers.wordpress.com/…/beberapa-catatan-soal…/

-Cara Mengatasi Virus Adenovirus

https://pekokers.wordpress.com/…/cara-mengatasi-virus…/

[monggo segera dicopas saja link-linknya, biasanya kalau nekad posting soal ini, saya langsung “dihukum” oleh FB]

NED, CIA, dan Operasi Penggulingan Rezim oleh AS

https://web.facebook.com/DinaY.Sulaeman/videos/1272404549999831

National Endowment for Democracy (NED) adalah organisasi yang yang kata pendirinya, Allan Weinstein, “melakukan hal-hal yang dulu dilakukan CIA secara rahasia.”

Apa itu? Antara lain, NED menginfiltrasi media, gerakan masyarakat sipil, dan politisi, di negara target, dengan memberikan dana bantuan, pelatihan, dll. Infiltrasi dengan berkedok “demokrasi” dan “kebebasan” itu dilakukan bertahun-tahun, seolah-olah baik dan sedang membantu rakyat di negara tsb.

Tapi, kemudian ketika diperlukan (ketika pemerintahan di negara target menolak tunduk pada kehendak AS), gerakan yang sudah dipersiapkan sejak lama oleh NED pun diluncurkan dengan kedok “revolusi”. Biasanya, mereka menggunakan simbol warna, sehingga disebut “revolusi berwarna”.

Silakan simak penjelasannya di video ini, saya bela-belain menghabiskan waktu berjam-jam untuk menerjemahkannya, khusus buat follower fp ini.

—-

Btw, di Indonesia adakah jaringan NED? Ya ada dong, masa enggak. Silakan simak tulisan saya:

Pandemi berikutnya, dan berikutnya, dan berikutnya…

Sudah lebih dari dua tahun berlalu sejak covid “resmi” jadi pandemi. Sebagian besar rakyat sudah menjalani hidup normal, Tapi masih ada yang masih mempertahankan ketakutan dan narasi untuk memperpanjang proyek pandemi. Sekarang, keputusannya ada di tangan kita sendiri.

Apa masih mau menerima begitu saja ramalan dari BG yang bukan ahli virus (tapi mungkin memang ahli virus komputer)? Media di Indonesia sangat sering mewawancarai epidemiolog, dan orangnya biasanya itu lagi itu lagi. Apa masih belum mau peduli, apa beda epidemiolog dan virolog?

Berita terbaru, Indonesia sudah impor vaksin cacar monyet, dan seperti biasa, media pun mewawancarai epidemiolog yang mendukung/mengendors keputusan ini.

Apa masih mau terima saja info dari media, atau MEMILIH BELAJAR MANDIRI, belajar dasar-dasar virologi, imunologi, dan vaksinologi dari orang yang benar-benar meneliti virus?

(lebih…)

DIPLOMASI (dan kelakuan Kompas)

Barusan saya buka twitter, sedang trending “Putin”. Saat saya klik, banyak cuitan mengejek Pak Jokowi. Pasalnya, ada berita dari Kompas berjudul “Ukraina Bantah Zelensky Titip Pesan pada Putin.” Akibatnya, Presiden RI diejek dan ditertawakan oleh sebagian rakyatnya sendiri.

Saat diklik, judulnya beda lagi: “Pesan Tak Tertulis Zelensky untuk Putin melalui Jokowi

Isi berita Kompas mengutip TASS (media Rusia). Jadi, saya cek ke berita aslinya di TASS:

Judul: Zelensky’s message delivered by Indonesian president to Putin wasn’t in writing — Kremlin [Pesan Zelensky yang disampaikan oleh presiden Indonesia kepada Putin tidak tertulis — Kremlin]

Isi berita: Pesan dari Presiden Ukraina Vladimir Zelensky yang disampaikan Presiden Indonesia Joko Widodo kepada pemimpin Rusia Vladimir Putin tidak tertulis, kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, Jumat.

(lebih…)

National Interest

Kepentingan nasional (national interest) biasanya selalu dijadikan patokan utama sebuah negara dalam bertindak. Meski, memang sering juga dipertanyakan, siapa sih yang menentukan ‘national interest’? Apa benar-benar rakyat, atau elit? Kalau rakyat, gimana cara rakyat menetapkan mana yang national interest atau bukan?

Contohnya, AS, saat ini sangat kerepotan menghadapi naiknya harga BBM gara-gara konflik Rusia vs Ukraina sendiri. Dan sebenarnya: gara-gara keputusan AS sendiri untuk mengembargo Rusia. Nah, elit AS menganggap ini national interest AS. Tapi apa rakyatnya setuju? Belum tentu.

Baru-baru ini, CNN mewawancarai Brian Deese, penasehat Joe Biden. Si reporter, “Apa yang Anda katakan kepada keluarga yang mengatakan, ‘Kami tidak mampu membayar $4,85 per galon selama berbulan-bulan, apalagi bertahun-tahun!’..?

(lebih…)

Kedaulatan Pangan

https://web.facebook.com/DinaY.Sulaeman/videos/2147304338776269

[Jangan gagal fokus ya: yang dibahas ini aspek kedaulatan pangannya, bukan perangnya].

Embargo di berbagai lini terhadap Rusia yang dilakukan oleh negara-negara Barat (dan negara-negara non-Barat pengekornya, misalnya, Jepang) ternyata tidak berhasil membuat Rusia takluk. Justru yang sekarang teriak-teriak soal “food security” malah Barat. Lha kalian yang mengembargo, malah sekarang kalian yang bingung sendiri.

Apa tidak terpikir oleh kalian (Barat) bahwa selama 8 tahun pasca kudeta 2014, kalian sudah mempersiapkan Ukraina untuk berperang melawan Rusia (dengan menyuplai senjata dan melatih tentara), tentu sudah pasti Rusia juga melakukan persiapan penuh, di berbagai lini.

Pertanian, pastilah salah satu fokus utama Rusia, karena yang paling penting dipersiapkan sebuah negara yang bersiap-siap mau perang adalah PANGAN. Ini jangan dimaknai sebagai dukungan atas perang ya. Tapi sejak dulu Bung Karno pun sudah bilang, bahwa PANGAN adalah hidup matinya sebuah bangsa. Percuma punya militer kuat, senjata banyak, tapi kalau pangan kurang, ya keok juga.

Persisnya seperti ini kata Bung Karno:

(lebih…)

Soros dan Virus

https://web.facebook.com/DinaY.Sulaeman/videos/998932677293343

Menyambung tulisan saya sebelumnya soal “konspirasi.” Mereka yang aktif mengamati politik global, tentu kenal nama George Soros. Menyebut namanya sering diidentikkan dengan “teori konspirasi” (sama seperti kalau kita sebut nama Bill Gates). Padahal, sangat mungkin untuk membahas Soros dengan data dan pengambilan konklusi yang logis.

Dalam krisis moneter Asia 1998, yang akhirnya membuat Suharto lengser, dan Indonesia beralih menjadi negara yang lebih demokratis (dan di saat yang sama, lebih neoliberal, lebih membuka pintu lebar-lebar bagi investor asing), Soros berperan penting.

Dalam berbagai revolusi berwarna di Eropa timur, juga penggulingan rezim-rezim di Timur Tengah, kita bisa menemukan data valid mengenai peran NGO-NGO “demokrasi” yang didirikan Soros. Untuk Rusia, NGO/yayasannya Soros (Open Society) sudah lama berupaya menumbangkan Putin dengan cara klasik “gerakan demokratisasi.” Tahun 2015, akhirnya Rusia melarang semua aktivitas yayasan Soros dengan alasan “mengancam keamanan negara.” Lalu, Soros pun terang-terangan, berkali-kali, mengatakan Putin harus ditumbangkan.

(lebih…)