Kajian Timur Tengah

Beranda » terrorism

Category Archives: terrorism

Kejahatan Israel Terus Berlanjut, Tidak Ada Gunanya Negosiasi

Selama beberapa bulan terakhir, tentara Israel semakin brutal, setiap hari selalu saja ada warga Palestina yang dibunuh, baik itu anak-anak maupun orang dewasa. Pengusiran dan penghancuran rumah-rumah warga juga terus dilakukan para serdadu Zionis.

Para pemukim ilegal (orang-orang Yahudi-Zionis yang didatangkan ke Palestina dari berbagai negara di dunia) juga melakukan kejahatan dengan dilindungi serdadu-serdadu Zionis. Hari Minggu malam yll (26/2) misalnya, ratusan pemukim ilegal Zionis mengepung dan membakar rumah-rumah warga Palestina di kota Hawara, Nablus, Tepi Barat. Ada 3 orang tewas dan ratusan lain terluka dalam serangan ini.

Di saat yang sama, aksi resistensi (perlawanan) bersenjata anak-anak muda Palestina di Tepi Barat terus berlanjut. Meskipun mereka dibunuh, ditahan, rumah mereka dihancurkan, mereka tetap melanjutkan aksi perlawanan. Mereka punya hak; hak untuk merdeka, terbebas dari pendudukan (penjajahan) Israel dan kejahatan para pemukim ilegal Zionis.

Tapi selalu saja yang dibesar-besarkan media Barat atau media lokal pro Barat/Israel, atau para buzzer lokal pro Israel adalah ketika ada korban yang jatuh di pihak Israel. Mereka mem-framing bahwa kejahatan Israel adalah “aksi balasan” atau “pembelaan diri.”

(lebih…)
Iklan

Nestapa Gempa Suriah (4)

https://web.facebook.com/DinaY.Sulaeman/videos/578925734114006

-Cekikan Sanksi Ekonomi AS-

Selain dilanda perang proksi, Suriah juga mengalami kesulitan ekonomi akibat sanksi ekonomi AS. Pemerintah AS telah menetapkan Caesar Syria Civilian Protection Act, yaitu UU yang mengembargo atau memberi sanksi kepada individual dan perusahaan dimana saja di dunia yang berpartisipasi langsung maupun tidak langsung dengan ekonomi Suriah.

Akibat dari Caesar Act ini, Suriah tidak bisa mengimpor barang-barang penting, seperti peralatan medis, makanan, alat pemanas, dan BBM. Suriah sendiri sebenarnya produsen minyak, tetapi sejak kawasan penghasil minyak diduduki separatis Kurdi dan tentara AS, minyak mereka dicuri dan rakyat Suriah menjadi krisis minyak.

Sanksi ekonomi terhadap Suriah sebenarnya sudah dilakukan oleh AS sejak tahun 1979. Penyebabnya tak lain, karena posisi politik Suriah yang sejak dulu mengancam kepentingan Israel. Central Bank of Syria telah disanksi sejak 2004, sehingga Suriah keluar paksa dari sistem finansial internasional. Sejak dimulainya krisis tahun 2011, dimana kelompok oposisi dengan dukungan Barat berusaha menggulingkan Assad, sanksi demi sanksi diterapkan, hingga Caesar Act.

(lebih…)

Nestapa Gempa Suriah (3)

Mungkin gambar peta dan teks yang menyatakan 'Kurdish-led forces Syrian government Jihadist forces Syrian rebels Turkish-backed Syrian rebels and Turkish military TURKEY SYRIA Affected area TURKIYE TURKEY First quake AFRIN Gaziantep HASAKA MAHMOUDIYAH Kilis ALEPPO IDLIB LHQYA oSanliurfa RAQQA Hatay Mediterranean Aleppo HAMA Latakia DEIR ZOUR SYRIA Source: Janes, Feb 2023 Hama HOMS 100km Google LEBANON BBC IRAQ *Damascus RIF'

-Peta Kontrol Suriah-

Supaya lebih paham ada apa dan siapa di Suriah, berikut ini secara singkat saya jelaskan dengan menggunakan peta.

Daerah merah: dikuasai “pemberontak” (rebel) dan militer Turki. Yang dimaksud pemberontak (atau kadang media Barat menyebut “oposisi”) adalah Free Syrian Army (FSA) tapi sejak 2017 berganti nama jadi SNA (Syrian National Army). Turut bergabung dengan SNA : milisi teror Jaysh al-Islam, Faylaq al-Rahman, dan faksi teroris yang sebelumnya menguasai Ghouta timur. Semua “pemberontak” ini berhaluan Ikhwanul Muslimin, dan mereka didukung oleh Turki.

Daerah kuning: dikuasai “jihadis” (maksudnya, HTS), yang berhaluan Al Qaida. Tapi sesungguhnya, melihat ideologi dasar semua faksi (baik Al Qaida, maupun Ikhwanul Muslimin) sama saja, menghalalkan kekerasan demi kekuasaan dan menggunakan narasi-narasi agama (“jihadis”) dan pengkafiran pihak lawan. Makanya seringkali, untuk memudahkan, penyebutan untuk mereka disamakan saja, misal disebut “Al Qaida” saja atau “jihadis” saja.

(lebih…)

Nestapa Gempa Suriah (2)

-Diskriminasi Bantuan-

Pemerintah AS, di hari pertama (6/2), melalui Jubir Kemenlu Ned Price, menyatakan bahwa “Washington berencana untuk mengantarkan bantuan ke Suriah melalui LSM yang didukung Barat yang beroperasi di utara Suriah tanpa berhubungan dengan pemerintah Damaskus.” [2]

Hari ke-3, tanggal 9 Feb, Menlu AS, Anthony Blinken, mengatakan “Kami memberikan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi Suriah. Kami adalah pendonor paling utama untuk mereka sejak awal perang—AS telah memberikan lebih dari $15 miliar kepada rakyat Suriah. Dana ini masuk ke rakyat Suriah, bukan ke rezim.”

Media-media Barat juga memprovokasi agar bantuan jangan diberikan kepada pemerintah resmi Suriah.

Apa maksud dari pernyataan Price dan Blinken? “Kami memberi bantuan kepada RAKYAT, bukan kepada REZIM”?

Maksudnya tidak lain: AS memberikan bantuannya selama ini kepada para “jihadis” Suriah (beserta anak-istri mereka) di Idlib, antara lain melalui kelompok Al Qaida berkedok relawan bernama “White Helmets.” Provinsi Idlib saat ini dikuasai oleh para jihadis, antara lain Hay’at Tahrir al Sham (HTS).

Pada saat yang bersamaan, di Twitter trending tagar #SaveNorthSyria, yang isinya mengecam Damaskus dan menyerukan agar bantuan dikirim ke Suriah utara saja (yaitu Idlib) tanpa berhubungan dengan pemerintah Assad (disertai tuduhan seperti biasa soal “kekejaman Assad”). Bahkan, penggalangan dana untuk para teroris ini bersamaan dengan penyebaran fitnah “di saat gempa, Damaskus malah membombardir Idlib.” Sungguh naif bila ada yang masih percaya fitnah semacam ini: di saat semua mata tertuju ke Suriah, apa mungkin Damaskus nekad mengebom Idlib? Kalau benar itu terjadi, sudah pasti akan dijadikan alasan oleh AS dan NATO untuk mengebom Damaskus.

(lebih…)
https://www.facebook.com/100004470367496/videos/747928696675054/

Ini video penjelasan Dubes Indonesia untuk Suriah mengenai bantuan dari Indonesia untuk korban gempa di Suriah.

Kalau ada yang mau kirim bantuan lewat lembaga-lembaga donasi yang berafiliasi dengan para pemberontak/teroris di Idlib (lewat Turki, masuk lewat perlintasan Baabul Hawa), gimana? Apa betul pemerintah Indonesia yang melarang masuk ke sana, seperti kata pengepul donasi?

Yang jelas, perbatasan itu dikontrol oleh PBB ya. Bahkan untuk memutuskan pintu-pintu perbatasan Turki-Suriah dibuka apa enggak, itu lewat sidang Dewan Keamanan PBB dulu,

Indonesia itu negara yang taat pada aturan PBB, catet itu.

Jadi hati-hati, jangan sampai salah sasaran, dan jangan memfitnah pemerintahan negara orang, apalagi memfitnah pemerintah negaramu sendiri.

Menelisik Arab Spring 2- SURIAH

Pembahasan soal Suriah -sayangnya- masih tetap penting disebarluaskan, meski konflik sudah 12 tahun berlalu. Baru beberapa hari yll, sebuah akun Youtube mengupload ceramah “ustad” yang berkoar-koar soal “jihad” di Suriah. Penggalangan donasi oleh para pengepul donasi yang itu-itu lagi, juga masih berlanjut, ngakunya dikirim ke Idlib. Yang paham geopolitik, tahu siapa yang ada di Idlib, tak lain para teroris. Para teroris di Idlib ini, antara lain Hay’at Tahrir Al Sham, terus melakukan serangan kepada militer Suriah.

Video selengkapnya ada channel Youtube saya: https://youtu.be/8pgkiFFGB9g

Qassem

https://web.facebook.com/DinaY.Sulaeman/videos/449258627422677

Di postingan saya sebelumnya, terlihat kondisi Aleppo saat ini. Siapa sebenarnya yang melawan ISIS dan milisi teror afiliasi Al Qaida dan Ikhwanul Muslimin di Aleppo, dan kota-kota lain di Suriah (dan Irak)?

Apakah AS, yang mengaku mengirim pasukan ke Irak dan Suriah demi melawan ISIS?

Tidak, yang melawan ISIS (dan teroris lain) di Irak dan Suriah adalah rakyat Irak dan Suriah sendiri. Mereka (dari berbagai agama, dan mazhab) bahu-membahu berjuang bersama tentara nasional mereka, demi membela tanah air mereka.

Tapi, siapa yang mempimpin operasi/serangan dari milisi-milisi sukarelawan rakyat yang ingin membela negeri itu? Jawabannya ada di video ini. Dan orang tersebut, justru dibunuh oleh AS, yang mengaku melawan ISIS dan mengobarkan “perang melawan terorisme”.

Yang mengaku antiterorisme/antiradikalisme, tapi tidak/belum paham kaitannya dengan konflik Suriah, silakan membaca buku saya, gratis download, Prahara Suriah dan Salju di Aleppo https://ic-mes.org/category/e-book/

Dokumen Abu Dhabi

Mungkin gambar 10 orang, orang berdiri dan teks yang menyatakan 'KOTA PANLING TALKSHOW DOKUMEN ABU DHABI 100% Beriman 100% Urang Band fatigo PROMUN'

Hari Sabtu tanggal 3 Des yll, saya hadir di acara Talkshow “Dokumen Abu Dhabi” dengan tagline “100% beriman, 100% urang Bandung”. Pembicara selain saya, ada Romo Aloy (belum pernah saya ketemu Romo se-funky [gaul/rame/unconventional] ini 😃 ), ada Prof Koerniatmanto yang meskipun prof pakar hukum, tapi ternyata suka melempar candaan lucu, dan ada si cantik Christine, seorang arsitek, foto model, dan aktivis kerukunan umat dari Bandung. Oiya, ada Pak Bambang, Kepala Kesbangpol Bandung juga (mewakili Pak Walikota yang batal hadir).

Diskusi hari itu dipandu dengan seru oleh moderator, Kang Wawan, yang susah ditebak, kapan serius, kapan becandanya. (Blio ini ketua Jaringan Kerja Antar Umat Beragama -Jakatarub). Walhasil kami sering tertawa-tawa sepanjang acara, padahal yang dibicarakan ya isu-isu yang -mungkin- di kalangan lain dianggap sensi.

Saat itu, tentu tidak terbayang, bahwa hari Rabunya, 7 Desember, akan ada aksi teror bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung. Ada seorang polisi yang gugur (Alfaatihah untuk almarhum). Selain itu, 9 polisi dan seorang warga (perempuan) yang terluka, semoga mereka segera sembuh kembali. Aamiin..

Aksi terorisme adalah aksi kekerasan dengan target perubahan politik. Spirit Dokumen Abu Dhabi adalah upaya mengajak seluruh umat manusia untuk kembali pada nilai-nilai kemanusiaan. Apapun agamanya, kita semua ini adalah bersaudara dalam kemanusiaan. Kekerasan atas nama agama, padahal sebenarnya bertujuan politik, uang, dan kekuasaan, jelas SALAH.

(lebih…)

Cerita dari Beirut (3)

https://web.facebook.com/DinaY.Sulaeman/videos/1768699256824776

Dengan diantar Hendri, mahasiswa S2 Indonesia di Beirut, saya sempat datang ke kamp Pengungsi Palestina Sabra-Shatila. Kamp ini saat ini tidak hanya dihuni oleh pengungsi Palestina, tetapi juga Suriah. Rekamannya silakan lihat di video. Di dalam kamp rupanya ada sekolah (madrasah) informal untuk anak-anak pengungsi ini, yang didirikan oleh Muhammadiyah.

Mengenai kisah Sabra Shatila, saya copas terjemahan saya atas tulisan Dr. Ang Swee Chai.

****

Tiga puluh lima tahun yang lalu, ketika Israel menyerbu Beirut Barat, milisi Kristen Lebanon memasuki kamp pengungsi Palestina Sabra dan Shatila di Beirut Barat. Selama tiga hari, pasukan Israel menyegel kamp dan mengizinkan mereka membantai beberapa ribu pengungsi. Saya saat itu adalah seorang ortopedik muda yang mengundurkan diri dari Rumah Sakit St. Thomas di London untuk bergabung dengan tim medis Christian Aid, membantu mereka yang terluka selama invasi Israel ke Lebanon beberapa bulan sebelumnya.

Beirut dikepung. Air, makanan, listrik dan obat-obatan diblokir. Invasi tersebut menyebabkan ribuan orang tewas dan terluka, dan membuat sekitar 100.000 orang kehilangan tempat tinggal. Saya diperbantukan ke Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina untuk memimpin departemen ortopedi di Rumah Sakit Gaza di kamp Sabra dan Shatila di Beirut Barat.

Saya bertemu para pengungsi Palestina di rumah mereka yang dibom dan mempelajari bagaimana mereka bisa menjadi pengungsi di salah satu dari 12 kamp Palestina di Lebanon itu. Sebelumnya, saya tidak tahu bahwa orang Palestina itu ada. Mereka mengingat bagaimana mereka diusir dari rumah mereka di Palestina pada tahun 1948, seringkali dengan todongan senjata. Mereka melarikan diri dengan harta apa pun yang bisa mereka bawa dan akhirnya menjadi pengungsi di negara-negara tetangga, seperti Lebanon, Yordania, dan Suriah.

(lebih…)

Mencermati Narasi Agen AS (Liberalis) di Indonesia